Sabtu, 26 Desember 2015

Pencemaran Udara


Seperti halnya pada pencemaran air, pencemaran udara pun terjadi akibat bercampurnya polutan-polutan terhadap udara luar yang menyebabkan udara tersebut menjadi berbahaya terhadap kelangsungan makhluk hidup. Tetapi pencemaran pada udara ini lebih sulit kita ketahui, sebab sifat dari udara tersebut yang tidak berbentuk. Namun begitu masihlah dapat kita bedakan dan kita rasakan, sebab udara yang tercemar  pastilah terasa sesak bila kita hirup atau pun berasa perih ke mata.



Salah satu polutan pencemar udara yaitu berasal dari asap kendaraan bermotor & asap hasil dari pabrik produksi. Gas-gas polutan yang berasal dari 2 proses tadi berbentuk gas carbon monoksida(CO), sulfur dioksida(SO4), nitrogen monoksida maupun nitrogen dioksida(NO, NO4, NOX) yang terbentuk akibat adanya proses pembakaran bahan bakarnya yang berupa bahan bakar fosil & batu bara.
 


Selain gas-gas hasil dari proses pembakaran tadi, ada 1 gas lagi yang turut menyumbang sebagai polutan udara, yaitu CFC,(Chloro Fluoro Carbon) yang berasal dari alat pendingin(kulkas/AC). Gas CFC ini pun sering dipakai sebagai aerosol pada penyemprot/pewarna rambut, pengharum(parfum), & seprotan pembasmi serangga.

Beberapa dampak buruk yang akan terjadi pada kesehatan kita, akibat dari gas-gas polutan udara tersebut diantaranya;

       I.         Gangguan saluran pernapasan,(sesak napas, asma, pneumonia)

    II.    Seringnya menghirup gas CO akan mengakibatkan teracuninya darah kita,(biasanya darah menjadi lebih kental lalu berwarna merah pekat)

 III.         Terjadi iritasi pada mata,

 IV.    Bagi pekerja pabrik, udara yang mereka hirup sangat berbahaya bagi kesehatan paru-paru mereka,(debu dari asap pabrik mengandung partikel-partikel yang dapat merusak paru-paru) 



Selain itu, dampak jangka panjang dari polusi udara adalah dampak yang ditimbulkan oleh hujan asam. Hujan asam terjadi bersamaan dengan terjadinya siklus hujan air, namun uap air yang seharusnya menjadi awan telah tercampur dengan senyawa nitrogen oksida(NOx) & sulfur dioksida(SO2), menyebabkan terjadinya hujan asam. Efek jangka panjang dari hujan asam ini tentunya berpengaruh terhadap kesehatan saluran pernapasan kita beserta organ-organ pernapasan, & yang terburuk akan berdampak pada kesehatan jantung kita.




Namun bukan berarti hujan asam ini tidak dapat dicegah, setidaknya efek buruknya dapat kita minimalisir dengan cara mengurangi penggunaan bahan bakar fossil maupun batu bara, menghemat penggunaan listrik, berolah raga.