Senin, 19 Oktober 2015

Kesetimbangan Kimia

Le Chatellier
Pada reaksi yang berlangsung bolak balik, ada saat dimana laju terbentuknya produk sama dengan laju terurainya kembali produk menjadi reaktan. Pada keadaan ini, biasanya tidak terlihat lagi ada perubahan. Keadaan reaksi dengan laju reaksi maju (ke kanan) sama dengan laju reaksi baliknya (ke kiri) dinamakan keadaan setimbang. Reaksi yang berada dalam keadaan setimbang disebut Sistem Kesetimban. 



   
Ciri-ciri kesetimbangan kimia adalah
  1. Hanya terjadi dalam wadah tertutup, pada suhu dan tekanan tetap
  2. Reaksinya berlangsung terus-menerus (dinamis) dalam dua arah yang berlawanan
  3. Laju reaksi maju reaktan (ke kanan) sama dengan laju reaksi balik produk (ke kiri)
  4. Konsentrasi produk dan reaktan tetap.
  5. Terjadi secara mikroskopis pada tingkat partikel zat.
  6. Semua komponen yang terlibat dalam reaksi tetap ada
  7. Tidak terjadi perubahan yang sifatnya dapat diukur maupun diamati.
Kesetimbangan kimia bersifat dinamis, artinya reaksinya berlangsung terus-menerus dalam dua arah yang berlawanan dan dengan laju reaksi yang sama. Contoh kesetimbangan dinamis dalam kehidupan sehari-hari dapat digambarkan pada proses penguapan air. Bila air dipanaskan dalam wadah tertutup rapat, airnya lama kelamaan akan habis berubah menjadi uap air. Tetapi belum sempat habis, uap air yangnaik ke atas mengalami kejenuhan sehingga akan jatuh kembali menjadi embun. Apabila dibiarkan terus-menerus, kecepatan menguapnya air akan sama dengan kecepatan mengembunnya uap air menjadi air. Pada saat itu, tercapai keadaan setimbang dimana tidak nampak lagi adanya perubahan ketinggian air dalam wadah tertutup tersebut.
 

Pengaruh perubahan konsentrasi pada kesetimbangan.
Apabila dalam sistem kesetimbangan konsentrasi salah satu
zat diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah
yang berlawanan dari zat tersebut. Sebaliknya, jika konsentrasi
salah satu zat diperkecil, maka kesetimbangan akan bergeser
ke arah zat tersebut.
Contoh:
 
Bila pada sistem kesetimbangan ini ditambahkan gas SO2  ,maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan.
Bila pada sistem kesetimbangan ini dikurangi gas O2  ,maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri.
 
Pengaruh perubahan volume/tekanan pada kesetimbangan.
Jika dalam suatu sistem kesetimbangan di lakukan aksi yang menyebabkan perubahan volume (bersamaan dengan perubahan tekanan), maka dalam sistem akan terjadi pergeseran kesetimbangan.
Contoh : 
Koefisien reaksi di kanan = 2
Koefisien reaksi di kiri = 4
-Bila pada sistem kesetimbangan tekanan diperbesar (volume di perkecil), maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan.
-Bila pada sistem kesetimbangan tekanan di perkecil (volume di perbesar), maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri.
 
Pengaruh perubahan suhu pada kesetimbangan. 
Menurut  Van’t Hoff:
Bila pada sistem kesetimbangan suhu dinaikkan, maka
kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah yang membutuhkan
kalor(ke arah reaksi endoterm).
Bila pada sistem kesetimbangan suhu di turunkan, maka
kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah yang membebaskan
kalor(ke arah reaksi eksoterm).
 Contoh:
- Jika suhu dinaikkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri.
- Jika suhu diturukan, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar