Stokiometri dlm Keseharian
Pengaplikasian Stokiometri pada Proses Pengisian Aki
Stoikiometri berasal dari kata Yunani. “Stoicheion” yang berarti unsur dan “metrain” yang berarti pengukuran. Jadi Stoikiometri merupakan aspek kimia yang menyangkut hubungan berbagai komponen dalam reaaksi kimia dan hubungan kuantitatif diantara komponen tersebut.
Penerapan Stokiometri pada Pengisian Aki
Aki memiliki
beberapa bagian utama. Yaitu kutub positif (anode) yang terbuat dari timbal dioksida (PbO2), kutub negatif yang terbuat dari timbal murni (Pb),
dan larutan elektrolit kuat yaitu asam sulfat (H2SO4) dengan
kepekatan 30%. Dalam kehidupan sehari-hari, aki ini memiliki beberapa reaksi.
Karena aki tersebut dapat mengubah dari energi kimia menjadi listrik dan dapat
kembali menjadi energi kimia. Sehingga aki ini juga merupakan elemen sekunder.
Saat aki
digunakan terjadi perubahan energi kimia menjadi listrik dan terjadi perubahan
pada anode, katode, dan larutan elektrolitnya. Pada anode yang semula timbal
dioksida (PbO2)menjadi timbal sulfat (PbSO4). Pada katode yang semula timbale
murni (Pb) menjadi timbal sulfat (PbSO4). Pada larutan elektrolitnya, asam
sulfat (H2SO4) akan menjadi encer karena terbentuk air. Pada mulanya terdapat
air aki yang sudah tercampur dengan asam sulfat dengan kepekatan 30% saja, maka
asam sulfat akan mudah terurai didalam air dan pada saat sebelum digunakan
menjadi H2SO4 →2H+ + SO42- . Karena aki
merupakan elemen sekunder, maka tentunya aki juga dapat diisi kembali. Proses
tersebut dikenal sebagai Setrum Aki. Pada saat penyetruman aki, terjadi
perubahan energy listrik menjadi kimia, katode yang semula timbal sulfat (PbSO4) menjadi timbal murni (Pb), yang semula
anode timbal sulfat menjadi timbal dioksida (PbO2), dan larutan yang semula encer menjadi lebih pekat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar