Senin, 19 Oktober 2015

Stokiometri dlm Keseharian

Pengaplikasian Stokiometri pada Proses Pengisian Aki

               

 

Stoikiometri berasal dari kata Yunani. “Stoicheion” yang berarti unsur danmetrain” yang berarti pengukuran. Jadi Stoikiometri merupakan aspek kimia yang menyangkut hubungan berbagai komponen dalam reaaksi kimia dan hubungan kuantitatif diantara komponen tersebut.

 


 

Penerapan Stokiometri pada Pengisian Aki

Aki memiliki beberapa bagian utama. Yaitu kutub positif (anode) yang terbuat dari timbal dioksida (PbO2), kutub negatif yang terbuat dari timbal murni (Pb), dan larutan elektrolit kuat yaitu asam sulfat (H2SO4) dengan kepekatan 30%. Dalam kehidupan sehari-hari, aki ini memiliki beberapa reaksi. Karena aki tersebut dapat mengubah dari energi kimia menjadi listrik dan dapat kembali menjadi energi kimia. Sehingga aki ini juga merupakan elemen sekunder.

  



Saat aki digunakan terjadi perubahan energi kimia menjadi listrik dan terjadi perubahan pada anode, katode, dan larutan elektrolitnya. Pada anode yang semula timbal dioksida (PbO2)menjadi timbal sulfat (PbSO4). Pada katode yang semula timbale murni (Pb) menjadi timbal sulfat (PbSO4). Pada larutan elektrolitnya, asam sulfat (H2SO4) akan menjadi encer karena terbentuk air. Pada mulanya terdapat air aki yang sudah tercampur dengan asam sulfat dengan kepekatan 30% saja, maka asam sulfat akan mudah terurai didalam air dan pada saat sebelum digunakan menjadi H2SO4 →2H+ + SO42- . Karena aki merupakan elemen sekunder, maka tentunya aki juga dapat diisi kembali. Proses tersebut dikenal sebagai Setrum Aki. Pada saat penyetruman aki, terjadi perubahan energy listrik menjadi kimia, katode yang semula timbal sulfat (PbSO4)  menjadi timbal murni (Pb), yang semula anode timbal sulfat menjadi timbal dioksida (PbO2), dan larutan yang semula encer menjadi lebih pekat.



 



 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar